Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz28xrWTRe3
ENO SOCIALIST "Keterasingan Dalam Kemunafikan"

Kamis, 23 Februari 2012

Keterasingan Dalam Kemunafikan


Nasib baik tidak dilahirkan dengan sendirinya, terlahir sebagai anak raja atau anak orang kaya bukan garansi untuk hidup bahagia. Kebahagiaan akan datang pada diri setiap manusia jika jiwa dan raga bisa menerima apa adanya, bukan ada apanya.  Hidup adalah sebuah perjuangan, dimana kita dihadapkan pada sebuah pertarungan hidup untuk mempertahankan diri dari rasa haus dan lapar.

"Kebahagiaan itu tidak datang dengan sendirinya. Bukan berarti banyak uang kita bisa membeli sekehendak hati. Kebahagiaan itu akan ada jika jiwa dan raga kita bisa menerima apa adanya, bukan ada apanya".

Selasa, 21 Februari 2012

Pemimpin yang dIlahnat rakyat

Potret kehidupan orang miskin

Realitas kemiskinan ditanah air

Rakyat Menderita, Karena Pemimpin nya lemah

We Will Not Go Down (Song for Gaza) - Michael Heart - OFFICIAL VIDEO

Goo Goo Dolls - Iris

Di planet Mars ada kota

Sejarah Cirebon

Inmemoriam Sutan Sjahrir

Lagu Indonesia Raya yang Asli

Persetujuan Linggajati, Kuningan (Cirebon) Jawa Barat, Maret 1947

Bung Kecil Menoreh Sejarah Besar/Sutan Sjahrir

Mati muda pada usia 27 tahun/Soe Hok Gie

Senin, 20 Februari 2012

Catatan Sejarah yang Terlupa, gerakan bawah tanah pembuka pintu gerbang kemerdekaan

oleh : Eno Socialist


CATATAN SEJARAH YANG TERLUPA 
Gerakan bawah tanah pembuka pintu gerbang kemerdekaan 

“Sosialis adalah paham atau ajaran yang sangat menjunjung tinggi Derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung tinggi persamaan Derajat tiap manusia; Penghargaan pada tiap-tiap pribadi seseorang baik di dalam pikiran serta di dalam pelaksanaan; Menghormati hak-hak dasar (Asasi) tiap manusia, karena pada dasarnya semua mahluk ciptaan-Nya itu sama di mata tuhan dan menyakini akan keberadaan-Nya.” 


Penerbit : CV. Socialist Publisher Press 
ENO SOCIALIST ©2011, CV. Socialist Publisher Press, Gedung Perintis Kemerdekaan 

Hak cipta belum dilindungi undang-undang 
Dicetak sendiri oleh eno socialist Untuk kalangan sendiri (sosialis) 
Tidak dilarang untuk mengkritik atau menilai dari isi keseluruhan buku, 
Diharapkan masukan-masukan dan koreksinya guna kesempurnaan buku ini. 
Dengan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi dalam menulis buku. 


Contack persons 
Phone : (+6221) 927 700 50 
Email : eno_socialist@yahoo.co.id, 
Twitter : @enosocialist
Blog : enosocialist.blogspot.com 
Facebook : eno socialist 





 KETERASINGAN DALAM KEMUNAFIKAN
 Tidak pernah terlintas Sedikitpun, 
Dalam benakku Dalam perjalanan hidupku 
Berserakan lumpur-lumpur kotor 
Yang menghalangi Langkahku untuk 
Melawan penindasan Seluruh sisa hidupku 
Kuabdikan semua Pada mereka yang tertindas, 
Tergusur dan lapar Oleh debu-debu kemunafikan.


“Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda. Dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu, berbahagialah mereka yang mati muda.”
 (Soe Hok Gie)


“Sosialisme sebuah Jalan untuk mencari ketentraman dunia, Pembebasan dari duri-duri kemunafikan (HARTA dan TAHTA)”
 (Eno Socialist) 

“Politik bukan untuk kelangsungan hidup (LADANG mencari Sandang, Papan, Pangan dan Kekuasaan) tapi jalan bagaimana menghidupkan orang banyak (ARAH dan TUJUAN untuk membebaskan rakyat dari rasa haus dan lapar)” 
(Eno Socialist) 

“Politik itu kejam lebih kejam dari ibu tiri, teman jadi lawan dan lawan jadi kawan (KEMUNAFIKAN). Menghalalkan berbagai cara demi suatu tujuan” 
(Eno Socialist) 

“Partai politik adalah kendaraan, untuk membuat suatu fondasi negara (peraturan-peraturan) untuk mengatur rakyatnya biar tertib.” 
(Eno Socialist) 

“Politik seperti Pisau, kalau kita tak hati-hati bisa melukai kita sendiri” 
(Eno Socialist) 

Buku ini ku persembahkan untuk Ibunda ku Aam Amirah (Almarhumah). Berkat kasih sayang tulus yang dia berikan padaku, sehingga aku seperti ini. Pengorbanan dan kasih sayang nya akan aku kenang dan selalu ku simpan dalam lubuk hati terdalam dan kujadikan pegangan dalam setiap langkahku ... Semoga tuhan aku selalu melindungi dan menjaga kita sampai akhir masa ….. Amien …….!!!!!

Sabtu, 11 Februari 2012

Catatan Seorang Demonstrans

 
Sebuah pergolakan pemikiran seorang pemuda (Soe Hok Gie) persoalan sosial politik Indonesia modern. Gie a/ seorang anak muda yg dgn setia mencatat perbincangan terbuka dgn dirinya sendiri, membawa kita pd berbagai kontradiksi dlm dirinya Gie, banyak menulis kritik-kritik yg keras di koran2, bahkan kadang dgn menyebut nama. Dia pernah mendapat surat kaleng yg memaki-maki dia "Cina yg tidak tahu diri, sebaiknya pulang kenegerimu saja". Ibunya pun sering khawatir karena langkah2 Gie hanya menambah musuh saja. Gie bukanlah stereotipe tokoh panutan/pahlawan yg kita kenal dinegeri ini. Ia a/ pecinta kalangan yg terkalahkan&mungkin ia ingin tetap bertahan menjadi pahlawan yg t...........

"Lebih baik hidup diasingkan, daripada hidup dalam kemunaffikan"

Tak pernah terlintas 
Sedikitpun dalam benakku 
Dalam perjalanan hidupku 
Berserakan lumpur-lumpur kotor yang 
Menghalangi arahku untuk 
Melawan....... 
Penindasan........ 
Meski kepahitan, penderitaan dan 
Duka menyelimuti tubuhku 
Seakan tak henti 
Menjadi teman hidupku 
Seluruh sisa hidupku 
Kuabdikan semua 
Pada mereka yang tertindas, 
Tergusur dan lapar oleh 
Debu-debu kemunafikan..........

Jeritan Hati

“Mereka hanya ingin hidup bebas, namun akhirnya mereka mati muda. Mungkin ketika mereka menuju pintu kematian mereka terlihat keindahan membentang hadapan mereka, meski tubuh mereka tertembus peluru.” Ayo kita sebutkan siapa saja orang-orang yang memiliki idealis tinggi,namun dihentikkan oleh umur yang hanya di tentukan oleh Sang Khalik…. “Oportunis sama saja dengan munafik,tidak bermoral…!!!” (Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan. Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda. Dan yang tersial, adalah mati tua. Berbahagialah mereka yang mati muda karena tidak mendapat kesialan dan penyesalan di hari tua; n.n. filsuf Yunani) Hari ini aku ingat kembali Wajah-wajah halus yang keras Yang berbicara tentang kemerdekaan Dan demokrasi Dan bercita-cita Menggulingkan tiran Aku mengenali mereka yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi Kawan-kawan Kuberikan padamu cintaku Dan maukah kau berjabat tangan Selalu dalam hidup ini? Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia tidak harus menjual dirinya sebagai barang dagangan”. “kita harus mengingat bahwa keteguhan jauh lebih penting di zaman modern daripada eksistensi bahan-bahan mentah”

Jurnal jalan hidup

Kata-kata Pujangga:"Berfikir sejenak, merenung masa lalu adalah permulaan yang baik untuk bertindak." Kata seorang sahabat: "Kita bermula sebagai seorang yang baru." Kata-kata Pujangga: "Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain." Kata-kata Pujangga: "Saya percaya; esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok." Kata-kata Pujangga: "Yang telah berlalu biarkan ia berlalu, yang mendatang hadapi dengan cemerlang." Kata-kata Pujangga: "Jadidiri seseorang itu kadangkala tidak terletak pada pujian semata-mata, kadang-kala kejian juga." Kata-kata Pujangga: "Banyak perkara yang kita ingini, tidak semua yang akan kita dapat." Kata-kata Pujangga: "Sesuatu yang benar itu apabila dikehendaki batil, maka batillah jadinya." Kata-kata Pujangga: "Andai air usaha itu bisa kita teguk, teguklah sehingga ia kering dan basahan tawakkal bakal mendingin di ruang tekak." Kata-kata Pujangga: "Kadang-kadang sesuatu yang berharga itu kita sedari setelah ia meninggalkan kita, dan kala itu kita hanya pasrah." Kata-kata Pujangga: "Andai kau pernah menghirup madu, melihat damai dan merasa senang, ingatlah suatu masa nanti mungkin semua itu akan sirna." Saya minat dengan kata-kata ni: "Seorang yang tidak bersifat penyayang, tak akan dapat menghasilkan karya yang terbaik." Kata-kata Pujangga: "Untuk mencicip kemanisan, perlu bermula dengan mengupas kepahitan." Kata-kata Pujangga: "Tiada yang paling bernilai pada sebuah kejayaan selain sebuku usaha." Kata-kata Pujangga: "Kalau dulu tidak pernah terdetik di hati akan suatu rasa itu, tentu kini kita tidak berusaha mencapainya." Kata-kata Pujangga: "Berbuat baik jangan sekali, buatlah berkali-kali." Kata-kata Pujangga: "Kasihkan manusia lepaskan dia kepada pilihan dan keputusannya kerana di situ tanda kita gembira melihat insan yang kita sayangi beroleh bahagia." Kata-kata Pujangga: "Kawan ketawa mudah dicari, kawan menangis keseorangan diri." Kata-kata Pujangga: "Jangan sesekali menggadai prinsip, demi untuk mendapat dunia yang mengiurkan." Kata-kata Pujangga: "Biarpun jalan itu panjang, kita akan merintisnya perlahan-lahan." Kata-kata Pujangga: "Hidup ini adalah warna-warni yang terlakar pada kanvas, walaupun tidak cantik ia tetap mempunyai sejuta maksud." Kata-kata Pujangga: "Sesuatu khayalan kadang-kadang menjadi realiti." Kata-Kata Pujangga: "Tidak ada manusia yang hidup untuk gagal, tetapi tidak merancang adalah merancang untuk gagal." Kata-kata Pujangga: "Manusia tidak perlu dihukum kerana lupa, tetapi manusia perlu dihukum kerana sengaja lupa." Kata-kata Pujangga: "Andai hidup punca perpisahan, biarlah mati menyambungnya semula. Namun seandainya mati punca perpisahan, biarlah hidup ini membawa erti yang nyata." Kata-kata Pujangga: "Saya sayang awak, sukarkah untuk dilafazkan?" Kata-kata Pujangga: "Mereka mendahulukan akhirat ke atas dunia, mencintai kematian di dalam ketaatan, dan melebihkannya dari kehidupan pada kemaksiatan. Jika berkuasa mereka menghukum dengan adil, mereka memerintah dengan anjuran Islam, mereka zuhud, mereka berbuat baik, maka merekalah orang-orang yang beruntung! Kitakah mereka itu?" Kata-kata Pujangga: "Jika dunia ini persinggahan, mengapa tidak kita banyakkan bekalan untuk meneruskan perjalanan? Kerana kita cuma ada satu persinggahan." Kata-kata Pujangga: "Kekayaan boleh mengaburkan jalan yang jujur" Kata-kata Pujangga: "Tidak akan ada kemakmuran tanpa kasih sayang, Hanya mereka yang beriman sahaja tahu akan erti kasih sayang." Kata-kata Pujangga: "Masihkah ada dendam yang bersisa tika tangan bersentuhan mesra." Kata-kata Pujangga: "Sebuah kebenaran kadangkala mengandungi kesilapan." Kata-kata Pujangga: "Manusia tak akan berjaya selagi sentiasa mengenangkan kegagalan yang pernah ditempuhinya." Kata-kata Pujangga: "Untuk mendapat sesuatu yang besar, kita patut banyak berkorban perkara-perkara yang kecil." Kata-kata Pujangga: "Tiada siapa akan mengubah saya, oleh itu saya perlu ubah diri sendiri." Kata-kata Pujangga: "Seorang juara tidak menangguhkan kerjanya." Kata-kata Pujangga: "Tidak berakal seseorang manusia apabila tidak mahu menerima dan meminta nasihat daripada orang lain." Kata-kata Pujangga: "Hidup ini adalah keputusan diri sendiri." Kata-kata Pujangga: "Setiap manusia mahu dihargai, sekurang-kurangnya berilah senyuman kerana memberikan senyuman seperti memberikan orang lain peluang." Kata-kata pujangga: "Adakalanya kita perlu menangis agar kita tahu bahawa hidup ini bukan sekadar untuk ketawa dan adakalanya kita perlu ketawa agar kita tahu menilai mahalnya setitis air mata." (Kiriman seorang kawan) Kata-kata Pujangga: "Barangsiapa yang tidak mampu untuk mendidik dirinya, nescaya tidak mampu untuk dia mendidik orang lain." Kata-kata Pujangga: "Barangsiapa yang sengaja meletakkan dirinya di tempat-tempat tohmahan, maka janganlah dia mencela orang yang buruk sangka terhadapnya." Kata-kata Pujangga: "Dunia ini adalah umpama bangkai sedang pemburunya persis seekor anjing." Kata-kata Pujangga: "Barangsiapa yang panjang kemarahannya maka sirnalah adab dan akhlaknya." Kata-kata Pujangga: "Bahagia seseorang manusia tidak terletak pada penilaian orang lain, duka seseorang manusia tak sama dirasai orang lain, tetapi bahagia yang hakiki adalah ketaqwaan yang semua manusia patut miliki." Kata-kata Pujangga: "Orang yang tidak menghormati orang lain tidak akan dihormati." Kata-kata Pujangga: "Barangsiapa yang tiada sifat penyayang maka dia tidak akan disayangi" Kata-kata Pujangga: "Barangsiapa yang tidak pernah merasai sesuatu, nescaya tidaklah ia mengetahui." Kata-kata Pujangga: Seandai dirinya tercipta untukku, rela kumenjadi miliknya." - Nur Kasih Kata-kata Pujangga: "Manusia gagal bukan kerana kebodohan, tetapi mereka gagal kerana melakukan perkara yang bodoh." Kata-kata Pujangga: "Berkatalah benar sekalipun kebenaran itu pahit." Kata-kata Pujangga: "Orang yang bijak tidak akan melengah-lengahkan kerjanya. Jangan kau tangguh kerja hari ini untuk esok hari!" Kata-kata Pujangga: "Jika kail panjang sejengkal, usah diduga lautan yang dalam, walaupun lautan itu tidak bergelora." Kata-kata Pujangga: "Manusia yang berakal sentiasa memikirkan perkara yang berfaedah." Kata-kata Pujangga: "Kebenaran itu ibarat air yang mengalir, sekalipun disekat ia tetap akan terus mengalir." Kata-kata Pujangga: "Mereka yang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW di akhir zaman umpama menggenggam bara api yang menyala. Kitakah mereka itu?" Kata-kata Pujangga: "Kita tidak akan ke mana-mana selagi tidak mahu melakukan perubahan." Kata-kata Pujangga: "Rumah yang kecil kadangkala mampu melahirkan tokoh yang hebat" Kata-kata Pujangga: "Hidup tanpa cita-cita, sia-sia. Hidup tanpa usaha tak ke mana." Kata-kata Pujangga: "Manusia diuji oleh Allah berdasarkan keimanan yang mereka miliki." Kata-kata Pujangga: "Tangisan seorang bayi adalah serungkai kata yang penuh makna." Kata-kata Pujangga: "Manusia mampu mengemukakan 1000 alasan mengapa mereka gagal tetapi mereka sebenarnya hanya perlukan satu sebab yang kukuh untuk berjaya." Imam al-Ghazali berkata: "RAJIN adalah penawar yang paling mujarab, sedang MALAS adalah racun yang sangat berbisa." "Do what you can with what you have right where you are." - Henry Truman. Kata-kata Pujangga: "Tiada yang mustahil di sisi Allah SWT untuk menjadikannya." Berkata seorang Ahli Sufi : "Siapa yang takut kepada Allah, nescaya semua makhluk takut kepadanya." It is not a mountain that we conquer but ourselves - Edmund Hillary Kata-kata Pujangga: " Kenapa manusia menyerahkan kehidupannya untuk ditentukan oleh orang lain sedangkan dia mampu berdoa kepada Tuhannya dan tiada siapa yang boleh menghalangnya berdoa?" Berkata Ar-Rumi: "Manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk terbang, kenapa pula mereka memilih untuk merangkak sepanjang hayat." Kata-kata Pujangga: "Kemenangan bermula dari dalam diri." Ibnu Mu'taz pernah berkata: Penyimpan harta itu mati walaupun ia masih hidup. Penyimpan ilmu pula hidup walaupun ia telah mati. Kata-kata Pujangga: "Setiap manusia dilahirkan sebagai seorang juara, kita tidak kalah walaupun berada di bawah tetapi kita kalah sekiranya kita tidak bangun semula." Berkata Abu Sulaiman: "Apabila hati menangis kerana kehilangan, roh pula akan ketawa (gembira) kerana kerinduan." Kata-kata Pujangga: "Angan-angan tidak akan mengubah kita walau seinci, tetapi apa yang kita laksanakan itulah yang mengubah kita." Kata-kata Pujangga: "Kemahuan yang tinggi akan mengubah persepsi seseorang terhadap sesuatu sehingga yang mustahil pun bisa terjadi." Kata-kata Pujangga: "Andai dambakan isteri semulia Fatimah az-Zahra jadilah semulia Ali KW, Andai impikan seorang suami sehebat Ali KW bentuklah diri semulia Fatimah az-Zahra."

kata-kata soe hok gie

Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah. 

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda. 

Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan. 

Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia. 

Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun. 

Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi. 

Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir? 

Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis… 

Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah. 

Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita. 

Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia. 

To be a human is to be destroyed. 

Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin. 

Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan. 

I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist. 

Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata. 

Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan. 

Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.

Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Rezim-rezim Stalinis dan teori kapitalisme negara

Stalin dan para penerusnya sering berbeda pendabat dengan kaum penguasa Amerika tentang bermacam-macam hal. Akan tetapi dalam satu hal mereka selalu sepakat: bahwa kediktatoran-kediktatoran yang bercokol di Uni Soviet dan Eropa Timur merupakan masyarakat “sosialis”. Klaim ini dipercaya oleh jutaan buruh selama bertahun-tahun, dan sangat mendistorsikan perjuangan-perjuangan mereka. Akhirnya ketika sistem stalinis di Rusia dan Blok Timur ambruk, banyak sekali aktivis yang demoralisasi bahkan putus asa. Demikian pula dengan rezim stalinis di RRC yang menempuh “jalan kapitalis”. Oleh karena itu, fenomena stalinisme perlu dikaji kembali oleh kaum Marxis, guna mengembangkan sebuah analisis baru yang bisa menjelaskan watak sebenarnya dari rezim-rezim tersebut. Upaya analitis ini dirintis oleh Leon Trotsky, yang melawan rezim Stalinis semenjak tahun 1920-an. Analisis Trotsky bertolak dari asal-muasal rezim Soviet dalam revolusi Bolsyevik tahun 1917 dan dari keterisolasian rezim itu. Menurut Trotsky, rezim ini diciptakan oleh kelas buruh sendiri dalam revolusi tersebut. Mereka telah menghilangkan kekuasaan kelas kapitalis, dengan meletakkan industri-industri dasar di tangan negara serta mengelola perekonomian secara berencana. Mereka juga menerapkan monopoli negara dalam perdagangan luar negeri, dan aparatus negara merencanakan ekonomi. Trotsky menganggap sifat-sifat ini sebagai ciri-ciri dasar yang mendefinisikan sebuah “negara buruh”. Pada hemat Trotsky, “negara buruh” itu belum sosialis. Seperti Marx, Engels dan Lenin, Trotsky yakin bahwa sosialisme dalam artian penuh hanya dapat dibangun secara internasional, dalam kondisi kelimpahan ekonomi. Prasyarat-prasyarat ini sama sekali tidak terpenuhi di Rusia karena revolusi tetap terisolasi dan ekonomi tetap melarat, disebabkan oleh gagalnya sejumlah revolusi di barat dan hancurnya industri Rusia dalam perang sipil. Dalam kondisi kelangkaan ekonomi semacam ini, masyarakat Rusia tak urung berubah secara lambat-laun menjadi semakin elitis dan otoriter. Menurut kiasan yang digunakan Trotsky, dalam kondisi kelangkaan kita harus antri. Begitu antrinya terlalalu panjang, seorang polisi akan dikirim guna menjaga ketertertiban. Itulah titik awal rezim stalinis. Di hadapan rezim yang bukan hanya elitis dan reaksioner melainkan juga totaliter, Trotsky menganjurkan rumusan bahwa Uni Soviet telah menjadi sebuah “negera buruh yang mengalami kemunduran” (degenerated workers’ state). Menurut Trotsky, negara ini harus dibela oleh kaum Marxis karena bersifat paska-kapitalis. Namun birokrasi yang merajalela di Rusia harus ditentang bahkan harus ditumbangkan melalui revolusi yang kedua. Jika tidak ditumbangkan, birokrasi tersebut akan mengembalikan Rusia ke sistem kapitalis. Trotsky mendefinisikan rezim birokratik itu sebagai suatu “bonapartisme”. Istilah “bonapartisme” telah digunakan oleh Marx untuk menanalisis pemerintahan Louis Bonaparte di Perancis, yang berhasil bertahan selama beberapa waktu, walau terombang-ambing antara berbagai kelas sosial. Namun pada dasarnya pemerintahan bonapartis itu agak kurang stabil dan akhirnyah harus jatuh. Menurut Trotsky, birokrasi stalinis terombang-ambing di antara kaum buruh (di Rusia, dan secara tidak langsung, di seluruh dunia) dan kaum kapitalis. Rezim Stalin bisa bertahan selama beberapa waktu, tetapi akan cenderung “mengkhianati” revolusi Bolsyevik. Maka birokrasi stalinis ini bersifat kontra-revolusioner. Kata Trotsky, nasib Uni Soviet akan ditentukan dalam perang dunia. Sebagai analisis sementara, rumusan-rumusan Trotsky ini sangat berguna untuk mempersenjatai kaum Marxis revolusioner pada tahun 1930-an. Namun pada dasawarsa berikutnya, Uni Soviet sudah mulai menonjolkan beberapa sifat yang problematis. Yang pertama, negara Soviet tidak mengambil langkah untuk “mengkhianati” sistem kepemilikan industri oleh negara. Yang kedua, dia bertindak agak agresif dengan melakukan invasi baik ke Finlandia maupun ke Polandia. Sehingga karakterisasi Trotsky tentang ciri “kontra-revolusioner” negara Soviet tampaknya tidak 100 persen akurat. Rezim birokratik itu memang kontra-revolusioner dalam artian menindas rakyat dan melawan tindakan-tindakan revolusioner kaum proletariat. Namun rezim Stalin bersedia menghantam kelas-kelas borjuis di negeri tetangga. Kemudian dia juga terbukti teguh dalam melawan Hitler. Seusai Perang Dunia II tentara Soviet menduduki banyak sekali negara di Eropa Timur. Di negara-negara ini kepemilikan swasta atas perusahaan-perusahaan besar dihapuskan. Stalin menerapkan tatanan-tatanan sosial yang sangat mirip dengan tatanan sosial di Rusia. Di hadapan fakta-fakta ini, para pendukung Trotsky semakin bingung, karena teori mereka terbukti bertentangan dengan kenyataan paska-perang. Ada yang menarik kesimpulan, rezim-rezim stalinis bukan kontrarevolusioner karena telah menciptakan sejumlah “negara buruh” di Eropa Timur. Dari sini mereka semakin berkompromi dengan pihak stalinis. Ada juga yang berusaha menyangkal bahwa tatanan baru tersebut sudah mapan di Eropa Timur. Mengingat ramalan Trotsky bahwa nasib Uni Soviet akan ditentukan dalam perang dunia, James Cannon, seorang tokoh trotskyis terkenal di Amerika, mengklaim pada tahun 1946 bahwa perang dunia belum selesai. Ada juga yang berusaha menyelamatkan teori mereka dengan revisi-revisi yang semakin rumit. Rezim-rezim stalinis di luar Rusia tidak bisa dicap “negara buruh yang mengalami kemunduran”, karena mereka tidak berasal dari revolusi buruh dan tidak pernah menghayati kondisi “negara buruh sehat”. Maka para Trotskyis “ortodoks” mesti mengemukakan sebuah kategori baru: “negara buruh yang di-deformasi”. Tinggal bertanya, apa hubungan antara rezim-rezim yang “di-deformasi” ini dan kaum buruh. Teori baru Ada orang trotskyis lain yang mengajukan teori bahwa negara-negara stalinis bukan sosialis, bukan “negara buruh” sekaligus bukan kapitalis. Mereka menggunakan istilah seperti “kolektivisme birokratik” (Max Shachtman). Soalnya, para teoretisi “masyarakat berkelas tipe baru” ini tidak pernah menjelaskan secara meyakinkan, apakah negara tipe baru tersebut harus dianggap lebih progresif daripada kapitalisme, atau kurang progresif, atau sederajat. Dan hal ini agak penting dalam orientasi global kita. Teori yang paling memadai adalah teori kapitalisme negara. Di sini saya mengedepankan sejumlah argumentasi berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Tony Cliff cs seusai perang dunia. Cliff mengkaji kembali tulisan-tulisan Marx sendiri. Di sini dia melihat, sebetulnya hal kepemilikan negara atau kepemilikan swasta tidak sepenting seperti yang dikira Trotsky. Marx malah mengecam kempemilikan kolektif tanpa kekuasaan demokratik kaum buruh sebagai “komunisme kasar ” yang hanya “merupakan … kejahatan hak milik perseorangan, yang mau menegakkan dirinya sebagai komunitas positif”. (Naskah-naskah Ekonomi dan Filsafat Tahun 1844, terjemahan Ira Iramanto, belum terbit). Marx menekankan peranan kelas penguasa minoritas yang memonopoli alat-alat produksi, barang-barang jualan dan proses produksi dan distribusi, dan peranan kelas pekerja/buruh yang tidak memiliki alat-alat produksi dan harus menjual tenaganya. Dalam produksi kapitalis, kaum pekerja menciptakan semua nilai (value) namun hasil jerih payah mereka menjadi milik orang lain. Nilai yang dihasilkan mereka menjelma menjadi modal, lantas kembali menindas para produsen sendiri. Kondisi inilah yang dimaksud dengan istilah “alienasi” atau keterasingan dalam kosa kata Marx. Minoritas penghisap itu sering bersifat sebagai pemilik modal swasta, tetapi tidak selalu. Ada perusahaan milik negara. Ada juga perusaan-perusahaan mutual yang secara formal tidak ada pemiliknya. Lagi pula, sistem kapitalis menimbulkan perseroan terbatas, di mana modal besar dikuasai oleh seglintir orang yang sering tidak memiliki mayoritas saham. Yang penting di sini bukanlah formalitas kepemilikan melainkan siapa yang menguasai modal dalam praktek. Mengapa para penguasa selalu menghisap buruh? Tidak bisa tidak. Profit berasal dari nilai lebih yang dihisap dari buruh. Perusahaan yang tidak menghisap buruh dengan efektif akan mengalami kemerostan angka profit, dan akan kalah bersaing dalam proses akumulasi modal, sebagai akibatnya mereka akan akhirnya kalah bersaing di pasaran pula. Artinya, eksploitasi kapitalis dan akumulasi modal didorong oleh persaingan. Ini merupakan inti dinamika kapitalis. Sepert Marx menulis dalam Das Kapital: “Akumulasi! Akumulasi! … Itulah nabi-nabinya! (That is Moses and the prophets.)” Wawasan-wasasan ini bisa diterapkan dalam menganalisa Uni Sovyet. Di negara itu jelas tidak ada pemilik modal swasta. Tetapi memang ada minoritas yang menguasai sistem produksi dan distribusi. Dan sejak sekitar tahun 1928, kelas penguasa birokratik ini semakin menjalankan dinamika kapitalis. Dinamika rezim-rezim stalinis Pada dasawara 1920-an sebelum naiknya Stalin, investasi di Uni Sovyet masih diarahkan untuk konsumsi rakyat pekerja. Namun sejak tahun 1928, pola investasi berubah dan modal semakin digunakan untuk alat-alat produksi. Hal itu cukup jelas dari Tabel 1: TABEL 1 Produksi industrial Tahun Alat-alat Produksi Produk Konsumsi 1928 35.1 64.9 1940 61.2 38.8 1960 72.5 27.5 (Sumber: Mike Haynes, “The USSR in Crisis”, International Socialism, Mei 1976.) Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan sikap politik Partai Komunis (Bolsyevik). Di bawah Lenin dan Trotsky, yang menjadi landasan strategis kaum Bolsyevik adalah asumsi bahwa sosialisme tidak bisa dibangun di Rusia selama Rusia terisolasi. Negara Soviet berusaha bertahan dan melindungi kelas buruh sedapat mungkin, serta melakukan beberapa upaya untuk membangun industri. Tetapi upaya itu dibatasi oleh kepentingan buruh yang menjadi prioritas. Namun menjelang tahun 1928 Stalin semakin naik daun, dengan mengajukan teori “sosialisme satu negara”. “Sosialisme” yang dimaksud di sini bukan pembebasan rakyat pekerja (meski retorika ke arah itu tentu saja masih didengungkan). Yang dikehendaki oleh Stalin adalah menguatkan posisi birokrasi negara serta membangun industri nasional. Untuk itu Stalin membutuhkan banyak modal. Modal itu harus disedot dari mana? Hanya ada satu sumber yang memadai: penghisapan rakyat pekerja. Guna menjalankan rencana-recana Pembangunan Lima Tahun, kaum tani dihancurkan melalui kolektivisasi paksa; mereka semakin masuk perkotaan dan menjadi buruh. Kaum buruh sendiri dihisap secara intensif (lihat Tabel 2). TABEL 2 (indeks) Tahun Produktivitas kerja Upah* 1913 100 100 1928 106 151 1936 332 65 (*jumlah keranjang pangan yang bisa dibeli dengan upah seorang buruh) (Sumber: Tony Cliff, State Capitalism in Russia) Hanya karena eksploitasi inilah modal dapat disalurkan untuk investasi besar-besaran. Upaya industrialisasi Stalinis agak mirip dengan Revolusi Industri di Inggeris yang disimak oleh Marx dan Engels, termasuk peranan aparatus negara. Peranan negara dalam pembangunan kapitalisme selalu besar pada tahap-tahap pertama. Menurut Marx, Revolusi Industri disebabkan oleh “sebuah kombinasi sistematis yang mencakup koloni-koloni, hutang nasional, mode perpajakan moderen dan sistem proteksi. Sebagian dari metode-metode ini mengandalkan kekerasan yang kasar. Tetapi semuanya menggunakan kekuatan negara.” (Das Kapital). Persaingan militer Seperti yang saya tekankan di atas, bahwa proses akumulasi dan penghisapan didorong oleh kompetisi. Namun jika disimak secara dangkal, justeru kompetisilah yang tidak terlihat di Uni Soviet. Tidak ada kapitalis-kapitalis swasta (atau lebih tepatnya mereka agak marjinal) dan peranan pasar domestik agak kecil. Demikian pula rezim-rezim di Eropa Timur. Namun rezim-rezim ini harus dimengerti dalam konteks global. Negara seperti Polandia berdagang di pasaran internasional. Untuk bersaing di situ, mereka harus menawarkan harga murah dan mengakumulasi modal guna meningkatkan produksi. Demi kedua kepentingan itu mereka harus mengeksploitasi kelas pekerja. Negara semacam ini bisa dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti General Motors atau Microsoft. Di dalam perusahaan tersebut tidak ada kompetisi. Seluruh perusahaan dikelola secara birokratik dan otoriter. Namun di luar mereka masih mengalami kompetisi. Negara Polandia agak mirip, dan sebagai kiasan bisa saja dijuluki sebagai “P.T. Polandia”. Namun “P.T. Uni Soviet” sedikit berbeda. Negara Soviet memang bergerak di pasaran internasional, tetapi ekonomi Soviet jauh lebih mandiri dibandingkan dengan Polandia atau Jerman Timur. Tujuan akhir Stalin adalah untuk sedapat mungkin membebaskan negara itu dari tekanan pasaran global. Dia melarang modal dan barang asing memasuki perekonomian Soviet, dan itu berhasil selama beberapa dekade — sehingga perdagangan luar negeri tidak bisa dianggap sebagai ban berjalan untuk masuknya dinamika kapitalis di Rusia. Tetapi investasi dan produk luar hanya dapat dilarang karena Stalin memiliki aparat militer besar yang dilengkapi senjata nuklir. Persaingan militer ini merupakan pola pembangunan khas Soviet, seperti yang dipaparkan oleh Stalin sendiri pada tahun 1928, saat beberapa pejabat ingin melonggarkan tempo proses industrialisasi: Jangan, kawan-kawan … Temponya tidak boleh dilonggarkan! Sebaliknya, harus dipercepat sedapat mungkin sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Melonggarkan tempo berarti ketinggalan, dan yang tertinggal akan kalah. Kita tidak ingin kalah — tidak mau! … Sampai saat ini kita masih tertinggal sejauh 50 atau 100 tahun di belakang negara-negara maju. Kita harus mengejarnya dalam kurun waktu 10 tahun; kalau tidak mampu, kita akan dihancurkan.” (Dikutip oleh John Molyneux, Karl Marx: Aku Bukan Marxis.) Bagaimana imbasnya persaingan militer tersebut pada dinamika intern perekonomian Soviet? Guna mengimbangi kekuataan Jerman dalam perang dunia, kemudian mengimbangi kekuataan Amerika, ekonomi Rusia (yang jauh lebih kecil) harus mengakumulasi modal secepat mungkin untuk di investasi kembali ke industri-industri berat. Modal itu dihisap dari buruh. Status kaum buruh itu sama saja dengan status kaum buruh yang paling tertindas di masa revolusi industri di Inggeris. Mereka tidak memiliki apa-apa selain tenaga mereka, yang mesti dijual kepada majikan. Hasil kerja mereka tidak menjadi milik mereka melainkan diambil oleh kaum majikan birokratis. Artinya, kaum pekerja menghayati kondisi “kerja teralienasi” seperti yang digambarkan oleh Marx. Inilah dinamika kapitalisme negara, yang dipercaya sebagai “model sosialis” selama bertahun-tahun oleh jutaan manusia, dan sering ditiru di negara-negara dunia ketiga. Sampai rezim Soviet itu ambruk pada akhir dasawarsa 1980-an. Kapitalisme negara dalam artian lebih luas Struktur dan pola perkembangan Soviet merupakan versi ekstrim dari satu kecenderungan umum yang menyifati sistem kapitalis pada abad XX. Dalam Manifesto Komunis, Marx dan Engels melukiskan sistem kapitalis sebagai sistem pasar bebas anarkis yang semakin mengglobal. Namun menjelang akhir abad XIX, Engels sudah mencatat timbulnya monopoli dan struktur-struktur yang lebih kolektif dan terencana: Saya mengenal produksi kapitalis sebagai bentuk sosial, sebagai tahap ekonomi — dan saya mengenal produksi kapitalis swasta sebagai fenomena yang terjadi dengan cara ini atau itu di dalam tahap tersebut. Produksi kapitalis swasta itu artinya apa? Artinya produksi yang dijalankan oleh wiraswastawan individu, dan itu tentu saja semakin merupakan pengecualian belaka. Produksi kapitalis melalui perseroan terbatas sudah bukan produksi swasta-individual lagi, melainkan merupakan produksi demi tanggungan banyak orang. Dan begitu kita beralih ke perseroan monopolistis (trusts), yang menguasai cabang-cabang industri dalam skala besar, itu sudah berarti habisnya produksi swasta dan juga berarti terhentinya produksi tak terencana. (Kritik Program Erfurt.) Kemudian Lenin dan Bukharin meneliti fenomena imperialisme di mana perusahaan raksasa ini semaking bersekutu dengan masing-masing aparatus negara nasional. Peratarungan antar-imperialis itu tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi juga di bidang militer. Perkembangan ini disebut oleh Bukharin dengan istilah “kapitalisme negara”: Begitu kompetisi meraih tahap tertinggi … maka penggunaan kekuataan negara dan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan, mulai memainkan peranan yang sangat besar … Tetapi kalaupun persaingan bebas dapat dihilangkan sama sekali dalam perbatasan-perbatasan masing-masing “ekonomi nasional”, krisis-krisis akan tetap terjadi, karena struktur ekonomi dunia masih bersifat anarkistis … pertarungan antara monopoli-monopoli kapitalis-negara diselesaikan oleh keseimbangan antara kekuatan militer mereka… (Dikutip oleh Peter Binns, Tony Cliff dan Chris Harman, Russia: From Workers’ State to State Capitalism.) Peranan negara dalam ekonomi menjadi semakin penting pada abad XX. Mengapa? Yang pertama, depresi tahun 1930-an sangat mengejutkan para kapitalis sehingga mereka tertarik oleh teori-teori Keynesian yang mengusulkan intervensi negara di dunia usaha. Yang kedua, terjadi konflik-konflik militer yang amat besar, bukan hanya berbentuk perang biasa tetapi juga “perang dingin” yang berkaitan dengan produksi senjata nuklir berskala besar. Yang ketiga, negeri-negeri dunia ketiga yang melepaskan penjajahan barat sering harus melibatkan aparatus negara dalam perekonomian karena kelas kapitalis setempat agak lemah — dan negara-negara ini sering belajar dari model Soviet. Sehingga kita mencatat kecenderungan kapitalis-negara di hampir seluruh dunia, walau bentuknya bermacam-macam; dan fenomena ini sering disalahartikan sebagai perkembangan “sosialis”. Namun perkembangan tersebut sudah berhenti senjak krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1970-an. Waktu itu semua pendekatan kapitalis-negara gagal memulihkan ekonomi, sehingga kelas-kelas penguasa serta para intelektual yang melayani kelas itu meninggalkan doktrin-doktrin lama dan menyambut teori baru, yang kini dicap dengan julukan “neo-liberalisme”. BUMN-BUMN dijual ke pihak swasta, proteksi ekonomi dikurangi, tunjangan-tunjangan sosial dibabat di bawah slogan “pasar bebas”. Rezim-rezim stalinis dan rezim di dunia ketiga yang mengaku “sosialis” tidak luput dari perubahan ini. Seperti tulis Chris Harman: “Sejak tahun 1940-an sampai dengan tahun 1970-an mereka berusaha membangun industri melalui berbagai strategi kapitalis-negara, seperti Program Benteng di Indonesia umpamanya … Begitu boom ekonomi selesai, upaya itu sama sekali tidak sukses. Sederetan rezim membanting stir, meninggalkan pendekatan kapitalis-negara dan berusaha mengintegrasikan negeri-negeri mereka ke dalam pasaran internasional. Fenomena itu mulai di Mesir, Polandia, Hongaria dan Yugoslavia di pertengahan tahun 1970-an; terjadi di India dan berbagai negeri Amerika Latin di tahun 1980-an; kemudian terjadi pula di seluruh (mantan) blok Soviet serta Afrika pada awal tahun 1990-an. Kaum penguasa di negeri-negeri tersebut memutuskan menyerahkan monopoli mereka atas ekonomi nasional, guna menikmati hasil pribadi yang dapat mereka raih sebagai mitra muda kaum pemodal besar multinasional.” (Chris Harman, “Anti-capitalism: Theory and Practice”, International Socialism No 88, 2000. Tulisan ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Globalisasi dan Perlawanan”.) Pada dasarnya, runtuhnya semua proyek kapitalis-negara disebabkan karena setiap ekonomi nasional perlu berhubungan dengan pembagian kerja global. Pembagian kerja itu memang sangat brutal di bawah sistem kapitalis, dan itulah sebabnya berbagai negara berusaha menghindari dengan melakukan proteksi ataupun nasionalisasi. Yang berjalan paling jauh dalam upaya itu adalah negara-negara tipe Soviet. Untuk versi ekstrim ini, Tony Cliff menggunakan istilah “kapitalisme-negara yang birokratik” (bureaucratic state capitalism). Soalnya, setiap negara yang mengisolir dirinya dari pembagian kerja global harus membangun sebuah ekonomi yang mandiri, termasuk menghasilkan barang dan jasa di bidang-bidang di mana ekonomi nasional itu kurang efisien. Ini memboroskan sumber-sumber daya ekonomi. Contohnya perusahaan IPTN, di mana Habibie berusaha menghasilkan pesawat terbang nasional. Selain itu, perekonomian rezim-rezim “komunis” semakin terdistorsi oleh investasi besar-besaran yang harus dilakukan di bidang militer untuk persaingan nuklir dengan barat. Akibatnya, rezim-rezim itu semakin mengalami kemandegan ekonomi (lihat Tabel 3) TABEL 3 Laju pertumbuhan ekonomi (%) 1950-55 1955-60 1960-65 1965-70 Uni Soviet 11.3 9.2 6.3 4.0 Cekoslovakia 8.0 7.1 1.8 3.4 Polandia 8.6 6.6 5.9 6.7 Bulgaria 12.2 9.7 6.5 4.5 (Sumber: Binns, Cliff dan Harman, Russia: From Workers’ State to State Capitalism) Ekonomi-ekonomi yang tersendat ini akhirnya mengalami krisis politik pula. Michail Gorbachev dengan program “perestroika” berusaha merestrukturisasi ekonomi Soviet tanpa mencopot sistem politik yang didominasi oleh Partai Komunis, namun usaha itu gagal sama sekali. Begitu kaum pekerja diizinkan membentuk serikat buruh independen, serikat itu muncul bak jamur di musim hujan. Masalah kebangsaan yang semestinya sudah diselesaikan oleh “sistem sosialis” muncul kembali di mana-mana karena banyak bangsa yang merasa tertindas. Di berbagai negeri, massa rakyat memberontak dan menumbangkan pemerintah-pemerintah yang mengaku “sosialis” itu. Hasil perubahan di Eropa Timur memang jelek juga. Pasar bebas membawa tunakarya massal. Status perempuan menjadi lebih rendah (tetapi sebenarya agak rendah juga di bawah sistem stalinis). Perang-perang meledak di Yuguslavia dan beberapa bagian mantan Uni Soviet. Rakyat yang telah menaruh harapan kepada mekanisme-mekanisme pasar sekarang amat kecewa. Sedangkan kelas yang sekarang berkuasa terdiri atas unsur-unsur dari kelas penguasa lama. Namun tidak ada gunanya kita merindukan sistem lama yang pura-pura sosialis. Baik sistem itu maupun sistem pasar bebas merupakan versi masyarakat kapitalis, di mana sistem produksi dikuasai oleh segelintir orang yang menghisap profit dari jerih payah kaum pekerja demi akumulasi modal, sedangkan kaum pekerja harus menjual tenaga mereka dalam konteks kerja teralienasi. Itulah sebabnya kelas penguasa yang sama bisa menguasai kedua tipe tatanan sosial. Tetapi sayangnya perjuangan demokratik di negara-negara tersebut tidak berkembang menjadi perjuangan sosialis, justeru karena rakyat percaya bahwa rezim lama yang paling dibenci itu adalah sosialisme. Sehingga untuk membangun gerakan sosialis di dunia kontemporer, kita sangat memerlukan sebuah analisis yang menjelaskan apa sosialisme itu sebenarnya. Masalah pokok dalam memperjuangkan sosialisme bukan kepemilikan negara atas alat-alat produksi, bukan perencanaan ekonomi, bukan pembangunan industri, bukan kekuasaan sebuah partai yang mengatasnamakan rakyat. Masalah pokok sudah dijelaskan oleh Marx dan Engels dalam Manifesto Komunis: Telah kita lihat di atas, bahwa langkah pertama dalam revolusi kelas buruh, adalah mengangkat proletariat pada kedudukan kelas yang berkuasa, memenangkan perjuangan demokrasi. [Baru kemudian:] Proletariat akan menggunakan kekuasaan politiknya untuk merebut, selangkah demi selangkah, semua kapital dari borjuasi, memusatkan semua perkakas produksi ke dalam tangan Negara, artinya, proletariat yang terorganisasi sebagai kelas yang berkuasa; dan untuk meningkatkan jumlah tenaga-tenaga produktif secepat mungkin. Nasionalisi and perencanaan ekonomi memang penting, tetapi tanpa kekuasaan demokratik kaum pekerja, nasionalisasi dan percencanaan tetap dalam batasan mode produksi kapitalis.

Teori Motivasi

Sedikit motivasi untuk kita hayati bersama pada hari ini. Setiap orang inginkan kejayaan dan kekayaan dalam hidup. Tetapi sebenarnya ada 3 sebab atau 3 faktor yang menghalang kita untuk mencapai bebas kewangan. Sebab Pertama: Tidak mengambil keputusan untuk bebas kewangan. Ya betul…semua orang mengharapkan, malah mendoakan kejayaan dan kekayaan. Tetapi tidak mengambil keputusan yang jitu untuk mencapai kejayaan. Kita silap kerana tidak meletakkan keutamaan kejayaan dan kekayaan di dalam hidup. Jadi, mulai hari ini tetapkan keutamaan kejayaan dan kekayaan dalam hidup. Jika kita ingin menjadi doktor, kita akan belajar perubatan. Jika kita ingin menjadi peguam, kita akan belajar undang-undang. Jika kita ingin menjadi penyanyi, kita akan belajar muzik. Jika kita ingin bebas kewangan, kita perlu belajar mengenai wang Sebab Kedua: Menangguh-nangguhkan langkah sehingga menjadi terlalu lewat. Ya..setiap penangguhan disertakan sekali dengan alasan. Saya busy lah… Saya tak ada masa lah… Saya takde kemahiran lah… Saya takde duit lah… dan bermacam-macam lagi alasan. Bak kata Dr Fadhilah Kamsah, “Orang buat duit, kita buat alasan…” setiap alasan logik2 belaka..yer lah, nama pun alasan… Setiap manusia biasanya tergerak untuk melakukan sesuatu termasuk mencari duit lebih apabila timbul masalah sahaja. Masa tengah senang, tak ada fikir pun…Buat tak endah, tak risau..buat rileks jer…Tak hiraukan apa-apa. Bila dah ada masalah, mulalah kelam kabut. Mulalah mencari penyelesaiannya. kadang2 keadaan dah terlalu lewat dan sukar melakukan perubahan. Oleh itu, kita perlu bersedia lebih awal. Orang tua-tua kata, “sediakan payung sebelum hujan”. Sedarilah…memang terdapat hubungan antara wang dan masa. Jika anda bercita-cita untuk bebas kewangan, mulalah secepat mungkin. Bayangkan anda inginkan kebebasan dengan menjana pendapatan RM20,000 sebulan pada 2 tahun lagi. Jika anda bermula sekarang, anda mempunyai masa selama 2 tahun untuk berusaha. TETAPI jika anda ingin bermula setahun kemudian, anda hanya ada masa 1 tahun sahaja untuk fight ! mampukah anda? Jadi, mulakan awal..seawal mungkin. Bila lagi kalau bukan hari ini? Sebab ketiga : Sikap takut pada kegagalan – anda akan gagal. Akibat takut pada kegagalan, seseorang itu tidak meletakkan usaha yang lebih. Akibat takut pada kegagalan, seseorang itu tidak memulakan perniagaan. Akibat takut pada kegagalan, seseorang itu tidak memulakan usaha. Akibat takut pada kegagalan, seseorang itu tidak MELAKUKAN LANGKAH PERTAMA ! Contohnya, saya bagi jelas sikit. Bila anda takut pada kegagalan, anda tidak akan berusaha dengan kuat. Mungkin anda akan cakap macam ni dalam hati, ” Alahh..tak perlu lah buat betul-betul…kalau tak menjadi pun takpe, takde la rugi dan terasa sangat. Kita buat sikit jer..so tak pressure sangat” Anda silap kalau berfikir macam tu kerana, musuh utama kepada kejayaan adalah, takut kepada kegagalan. Saya ulangi sekali lagi, MUSUH UTAMA KEPADA KEJAYAAN ADALAH KERANA TAKUT PADA KEGAGALAN. Sebenarnya, kegagalan mengajar kita cara untuk berjaya. Daripada hasil kajian mendapati, jutawan-jutawan dan orang-orang yang berjaya pada hari ini adalah 98% PERNAH GAGAL… Mungkin pernah gagal dalam perniagaan… Atau pernah mengalami hutang keliling pinggang… Takut kepada kegagalan, menghalang kita mengambil langkah pertama ! Orang yang berjaya adalah, orang yang akan bangkit kembali daripada kegagalan dan terus berusaha dengan meletakkan matlamat dihadapan. Apapun rintangan dan halangan, mereka bangkit lagi… demi matlamat yang harus di capai. Jumpa anda di puncak kejayaan,

Amalan sebelum tidur yang dirindukan surga

Sahabat Rasulallah berkata pada seorang Pak Tua: “Wahai Pak Tua, kara Rasulallah engkau adalah seorang yang dirindukan oleh surga, yang akan di prioritaskan untuk masuk surga padahal amalan ibadah engkau biasa-biasa saja. tapi mengapa engkau yang dikatakan ahli surga” Pak Tua berkata : “Memang amal ibadah saya biasa-biasa saja seperti amal ibadah yang dilakukan banyak orang, tapi ada satu hal yang istiqamah saya laklukan sebelum saya tidur” Sahabat Rasulallah langsung bertanya kepada Pak Tua “Hal apa yang engkau lakukan sebelum tidur wahai Pak Tua“ Pak Tua menjawab : “sebelum tidur saya selalu memikirkan apa saja dosa-dosa yang pernah saya lakukan sebelum ini, selama hidup ini, dan apa-apa saja dosa-dosa atau kesalahan yang saya lakukan selama itu, sehingga saya selalu istighfar diwaktu akan tidur agar Allah mengampuni dosa-dosa saya, agar saya tidak termasuk orang yang menzhalimi diri sendiri, saya selalu dan istighfar. beristighfar setiap malam sebelum tidur agar dosa-dosa saya pada hari itu diampuni oleh Allah Swt”

Asal Puitis

Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati. 
SAHABAT SJATEI Tidak ada sahabat sejati yang ada hanya kepentingan. 
PERSAHABATAN Persahabatan itu adalah tanggungjawaban yang manis, bukannya peluang. 
SULUH HIDUP Tuhan telah memasang suluh dalam hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan; berdosalah mereka yang mematikan suluh itu dan menguburkannya ke dalam abu. 
PENYAIR Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata. Penyair adalah adunan kegembiraan dan kepedihan dan ketakjuban, dengan sedikit kamus. Penyair adalah raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan daripada abu itu. Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya. 
SUARA KEHIDUPANKU Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu. KEINDAHAN KEHIDUPAN Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu. PERPISAHAN Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran. RUMAH Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar. PUISI Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum. NILAI Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya. PENDERITAAN Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah. Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan. Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri – ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara. SAHABAT Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian. SIKAP MANUSIA Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain. DUA HATI Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar. HUTANG KEHIDUPAN Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan. INSPIRASI Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan. POHON Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita. FALSAFAH HIDUP Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta. KERJA Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan. Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak. LAGU GEMBIRA Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira. KEBEBASAN Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.” Kujawab,”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.” ORANG TERPUJI Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah. BERJALAN SEIRINGAN Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu. 
DOA Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap. 
PENYIKSAAN Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya. KATA-KATA Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya. 
 BICARA WANITA Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya. KESEDARAN Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku. 
 ILMU DAN AGAMA Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar. 
NILAI BURUK Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya. 
MENUAI CINTA Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan KEHIDUPAN Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau KERJA Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita. 
SELAMATKAN AKU Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain. CINTA Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad. CINTA Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu. 
CINTA Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian. 
CINTA Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya. CINTA Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang 
ATAS NAMA CINTA Jangan kaukira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad. 
CINTA YANG BERLALU Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya 
 CINTA LELAKI Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan. TAKDIR CINTA Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita. CINTA PERTAMA Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik kepahitan yang penuh misteri.
 LAFAZ CINTA Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. LAFAZ CINTA Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan 
 KALIMAH CINTA Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya CINTA DAN AIRMATA Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa. WANITA Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatau kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan. BANGSA Manusia terbahagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan. KESENANGAN Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama. Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan WARISAN Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah. RESAH HATI Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehinya kembali? JIWA Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di hujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan. LUAHAN Setitiss airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan… Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan… dari aku hidup menjemukan dan putus asa LAGU KEINDAHAN Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan didengari. DIRI Dirimu terdiri dari dua; satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia. TEMAN MENANGIS Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu. PEMAHAMAN DIRI Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri. HATI LELAKI Ramai wanita yang meminjam hati laki-laki; tapi sangat sedikit yang mampu memilikinya. PENULIS Kebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan tampalan daripada kamus. HARTA BENDA Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya. OBOR HATI Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu. KESEPIAN Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam. 
KEABADIAN PANTAI Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi. 
MEMAHAMI TEMAN Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila. 
MANUSIA SAMA Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka. 
MENCINTAI Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta. 
CERMIN DIRI Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu, kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata, “Aku cinta kamu.” Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku 
KEBIJAKSANAAN Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri KEBENARAN Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya.
 NYANYIAN PANTAI Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?

Tunggu Aku Tuhan

Engkau jauh Entah dimana berada di hempas bayang kesunyian 
Di saat hari-haripun mulai berlalu 
Menanti kehadiranku selalu kua tunggu 
Dan hari itupun datang menanti nafas yg tersisa 
Hari berlari dan berlalu 
Hanya sebentar engkau datangkan aku ke dunia 
Aku adalah bonekamu engkau permainkan aku 
Hingga ajal menjemputku aku ingin pulang…….

Raja yang takut Panglima

Hukum dibuat untuk mengatur kehidupan manusia. Dengan hukum, Pola dan tingkah laku dibatasi. Dibatasi agar tidak merudikan orang atau pihak lain. Namun sehebat-hebatnya hukum, dia butuh penegak yang tegas. Untuk menegakkan hukum diperlukan Kepemimpinan yang tegas. Tegas dalam sikap, perbuatan, dan tutur kata. SBY punya kekuatan, tapi tidak berdaya, dia hanya terbatas permainan kata. Hukum adalah panglima negeri ini. apa yang dititah Raja (Presiden) dia akan menjalankan dan melaksanakannnya. Tapi apa yang terjadi di negeri ini, seorang President yang mempunyai power, tapi tidak bisa berbuat karena entah takut atau punya salah dan dosa sehingga tidak bisa menaklukannya. Ibarat kata “Raja takut panglima” itulah gambarannya. kalau begini terus ceritanya, rakyat tidak bisa lagi percaya. Bisa-bisa teradi People Of Power. Renungkan dan camkan itu wahai Baginda Susilo Bambang Yudowono.